Entri yang Diunggulkan

Makalah jumlah uang beredar

Tugas            : Makalah Mata Kuliah : Ekonomi moneter I Jumlah uang beredar Oleh                                    ...

Selasa, 02 Februari 2021

 

Penghujung jalan beri luka

 

Kasih…… aku tak tau apa lagi yang harus ku lakukan agar kau bisa kembali

Semua ini adalah salahku yang terlalu egois dalam berbahasa

Aku tak pernah memikirkan dampak pada diriku

 

Kita adalah satu yang telah lama membangun mimpi

Mimpi yang menjadi inginku saat nanti

Tapi….. senua tak seperti yang di idam-idamkan

Beruba seakan tersulap

Dan hilang bagaikan tertiup dingin malam

 

 

Mimpi…iyah serasa bagaikan mimpi

Kau dan aku terpisah yang di karenakan kesalah pahaman dalam diri

Hari ini aku ingin kau tau bahwa sampai saat ini rasa itu masih sama

Sama seperti awal ku melihatmu dan mengagumkanmu

 

Hai….. apa kabarmu apakah kau masih memikirkanku? Atau kah tidak sama sekali

Adakah waktu untuk kita bisa bersua kembali ?

Berbagi senyum dalam kehangatan bibir pantai

Kurasa semua itu takkan lagi

Karna aku telah merapuhkan semua harap-harap dalam dirimu

 

Ini semua serasa bagaikan mimpi yang tak kuinginkan

Kau pergi. Tanpa alasan yang jelas

Kau berpegang deng dalil yang kau anggap benar

Kau jauh karna perspektif dirimu

 

Kasih… adakah kesempatan yang datang untukku?

Agar aku bisa menjelaskan semua yang harus kau tau

Agar aku bisa pergi dengan ketenangan bukan dengan kekacawan yang tak ada ujungnya ini

 

#Coretantintapulpenpink

Ternate 2 Februari 2021

 

Furkan Sangaji

Senin, 18 Januari 2021

 

Indonesian  Kembali Menjerit

 

Tuhan……… aku ingin mengaduh

4 tahun telah berlalu tanah air ini masih saja menangis

Menjerit, mengeluh, dan mengintrospeksi semua yang telah terjadi

 

Aku teringat 4 tahun lalu kita dilanda bencana gempah bumi palu donggala, negri ini menangis

Saat saudara2, umat manusia di daerah tersebut menjerit

Berusaha bangkit dan menggilangkan trauma di alami

Hingga bibir negri ini mampu tersenyum kembali

 

Namun…… tak lama setahun kemudian anak bumi pertiwi ini menangis kembali

Maluku utara runtuh dilanca bencana yang sama

Memakan korban yang sama, negri ini kembali berduka

 

Indonesia berusaha tegar, tapi awal tahun 2020

Inonesia kembali tercengkram masalah global yang mematahkan kaki perekonomian

covid 19 membalut dunia ini, mengangetkan seluruh umat manusia

 

Dan pada awal tahun ini ada sejuta harapan tentan ketenangan dan kedamaian

Sayangnya engkau masih marah pada kami, bertubi-tubih

Sungguh menakutkan, kau kagetkan kami

Dari udarah, laut, dan daratan kau hancurkan

 

Entah apa salah kami………..

 

Tuhan….. Jika kami salah ampuni kami yang telalu banya salah padamu

Tuhan

Kami mohon ampun, ampuni kami yang terlalu terlena dengan persinggahan kami ini

Tuhan ampuni kami

Indonesia butuh senyuman tanpa ketakutan

Sekali lagi, ampuni kami

#Coretantintapulpenpink

Ternate, 18 Januari 2021

Furkan Sangaji