“
Penunjuk
Dunia
“
Pada dasarnya kita semua mengetahui
bahwa manusia lahir dengan keterbatasan yang membuat manusia tak bisa hidup
sendiri, ia membutukan orang lain demi kelangsungan hidupnya. “Evolusi manusi pada dasarnya berawa dari
sisi hewani ke sisi manusiawi” ( Murthada Muthahhari ; Manusia dan alam
semesta).
Sisi hewani sendiri merupakan
sarang dari berkembangnya sisi manusiawi
itu, dan kita semua pernah terjebak dalam keadaan tersebut. Semua manusia
pernah merasakan sebuah keterpurukan yang dikarenakan keterbatasan dalam semua
aspek kehidupan (Murthada Muthahhari; Manusia dan alam semesta).
Kemudian seiring berjalannya waktu berkat
gerakan evolusioner yang mendasar pada diri kita, dengan cinta dan kasih sayang
mampu membawa kita keluar dari keterpurukan itu sehingga derajat manusia bisa
lebih tinggi dari derajat hewan yakni mempunyai pengetahuan yang terus
bekembang seiring berjalannya waktu, berbeda dengan hewan yang memiliki
pengetahuan yang terbatas dan tidak berubah-ubah atau berkembang seiring
berjalannya waktu
Dewasa ini, kita sebagai mahluk yang
sempurnah dari mahluk hidup lain yang ada di muka bumi ini sering melupakan
jati diri kita sebagai mahluk sosial yang dikarenakan terkonstruksi oleh
maraknya peradaban dan modernitas , salah satu akibat dari peradaban dan modernitas
kita sebagai manusia merupakan status kita sebagai kaum humanistis dan sering
menjadi kaum yang berjiwa asimilasi, “Asimilasi
adalah tindakan seorang individu yang dengan sengaja atau tidak mulai menirukan
sikap orang lain, kita juga sering terasingkan dengan lingkungan kita
dikarenakan terlena dengan alat-alat atau barag-barang hasil dari modernitas itu
sendiri” ( Ali syariati; Idiologi kaum intelektual).
Tanpa di sadari perkembangan zaman
dan teknologi mampu membuat manusia itu buta akan sejarahnya yakni dari mana ia berasal dan dengan kasih
sayang seperti apa dia dibesarkan, semua itu hilang terbawa arus peradaban dan
modernitas. Peradaban dan modernitas mampu membuat jarak antara manusia yang
terhimpun dalam satu kelompok yang dikarenakan perkembangan teknologi yang
semakin canggih.
Salah satu contoh dari dampak
peradaban dan modernitas adalah dapat merobohkan dinding kasih sayang, dimana
dalam satu keluarga kaka dan adik yang berasal dari rahim yang sama dan
menjalankan kehidupan pada tempat yang sama pula. Namun, walaupun demikian,
terdapat perbedaan di karenakan peradaban dan modernitas yang salah satunya
ialah pola hidup, dimana ketika kaka dari dua bersaudara tersebut, memiliki
pola hidup yang mewah dan keinginan yang berlebihan, sehingga orang tua dari
dua bersaudara ini, dengan terpaksa harus memenuhi keinginan itu, Yang mengakibatkan
kecemburuan dari adik dari dua bersaudara ini, sehingga meruntuhkan dan
merobohkan dinding-dinding kasih sayang dan membuat jalinan komunikasi tidak
berjalan dengan baik dan tidak Sesuai dengan bahtera kehidupan kekeluargaan
yang di impi-impikan oleh orang banyak.
Hal ini membuat kita yang berada
pada zaman sekarang yang penuh dengan peradaban dan modernitas, harus mampu menyesuaikan
dan mengendalikan diri kita,agar tidak terlena dan terbawa arus peradaban dan
modernitas yang akan menghilangkan kasih sayang yang ada pada diri kita.
Berbicara tentang kasih sayang, ada
sebuah realita yang terjadi di kampung halaman saya, ada seorang anak balita
yang terbangun dari tidur panjangnya kemudian ia melihat seorang wanita yang
berdiri tegar tepat di depannya dengan senyuman yang penuh dengan kebahagiaan.
Namun sayangnya anak itu tidak mengetahui siapa wanita itu.
Anak itu di rawat dan di jaga oleh wanita tersebut
dengan sepenuh hati, hari demi hari di habiskan hannya untuk menjaga anak
tersebut, hal ini menggambarkan sosok wanita yang sangat berpengaruh dalam
perkembangan sejarah islam, yang di tuliskan oleh (Ali syariati; dalam bukunya
yang berjudul Fatimah adalah Fatimah) Dimana ada sosok wanita yang bernama
Fatimah, ia mampu memperjuangkan hidup anak-anaknya, walaupun dengan tantangan
dan ujian yang begitu berat dimana ia hidup dengan kesendirian di suatu tempat
yang dinamakan “Rumah kesedihan”.
Setahun kemudian anak yang di
rawat wanita itu di beri pengetahuan ( A
I U E O ) kemudian anak itu mampu
menyebutkan kata IBU, namun ia tidak tahu IBU itu apa ? Dan bagaimana wujud dan
bentuk IBU itu?. Sungguh besar kasih sayang wanita itu terhadap anak tersebut.
Sehinga ia pantas di sebut pahlawan yang tak terlupakan.
Dari cerita diatas kita dapat
mengambil kesimpulan bahwasanya wanita ialah sosok penghidupan, yang dimana
wanita sangat berperan penting, dalam kelangsungan hidup seorang manusia.namun
akhir akhir ini, banyak stigma-stigma yang di keluarka, bahwa wanita adalah
sosok yang penuh dengan kelemahan.stigma seperti ini menandakan bahwa
orang-orang yang mengeluarkan stigma tersebut telah melupakan suatu kejadian
nyata, yang dimana mereka pernah mengalaminya, dan bahkan orang-orang yang ada
di muka bumi ini semuanya mengalami hal itu.
Kejadian tersebut adalah dimana
sosok wanita yang melahirkan, merawat dan kemudian memberi pengetahuan dengan
penuh kasih sayang, terhadap anak yang telah ia perjuangkan dengan penuh
pengorbanan selama Sembilan bulan. Sampai anak itu mampu mengenal dunia yang
kita miliki untuk sementara waktu ini. Siapakah wanita itu ?
Setelah sekian lamanya, anak yang di
ceritakan pada paragraf sebelumnya, akhirnya dapat mengetahui makna dari kata IBU yang sebenarnya.
IBU adalah wanita tangguh dan
memiliki sejuta kasih sayang yang tak pernah pudar, serta merupakan guru
pertama. Dari sekian banyaknya guru yang pernah mengajari kita. Pengetahuan yang
kita dapatkan dari sosok ibu merupakan
suatu pengetahua yang pada dasarnya kita tidak dapat di bangku
pendidikan,yang telah kita lewati selama ini. Hal ini membuktikan bahwa IBU
bukanlah sosok yang lemah. Karna IBU mempunyai peran penting dalam tatanan
keluarga. Bayangkan teman-teman! seandainya IBU tidak ada di dunia ini, kita
tidak dapat melihat dunia ini, mengetahui dunia ini, kita tidak dapat menghirup
udara segar ini, tidak dapat melihat bunga-bunga yang indah di taman, dan kita tidak akan mungkin bisa berpijak diatas
purmukaan bumi ini. Maka dari itu jangan pernah kamu lupakan tentang IBU dan
janagan pernah kamu mengecewakan IBU, karena alam seakan bergetar dan dunia
akan menangis ketika melihat hal itu terjadi.
Oleh karena itu, Wahai teman-teman,
ingatlah tidak pernah ada akhir jikalau tiada awal. Karena ibu merupakan awal
penghidupan kita di dunia ini yang penuh dengan certita. Maka dari sekian
banyak kata-kata dari tulisanku ini, aku mengambil kesimpulan bahwa IBU adalah
“ PENUNJUK DUNIA KITA”.
#Coretantintapulpenpink
Saran Buat kita
Semua
Jangan
pernah menyianyiakan waktu ketika kita bersama ibu kita, Gunakanlah dengan
sebaik-baiknya agar dapat membuat ibu kita bahagia
Selamat Hari Ibu Buat Kita Semua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar