Risalah Rinduh
Saat ini semua telah berubah, aku yang selalu ada
untukmu
kini perlahan-lahan menghilang, menjauh dari
bayang-bayang hidupmu
aku bagaikan
layangan yang di tiup angin entah kemana
Banyak kata di ubah menjadi kalimat
Hingga berbuah cerita lewat coretan tinta tak
bermakna
Yang mengotori kertas putih ini
Lihatlah di pojok sana, di gedung itu
tersimpan cerita tentang kamu yang kini
telah menjelma menjadi kenangan
Di sebuah tempat, terjadi pertemuan, dan disana
berlangsungnya perpisahan
di sebuah ruangan terdengar canda dan tawa
di ruangan
lain, terdengar tangisan yang penuh kesedihan
Perpisahan telah melahirkan jarak di antara kita
Namun, kita takkan terpisakan
Karena Jarak
mempertemukan kita di depan pentu risalah rinduh
Semoga kita selalu di pertemukan dalam Rasa rinduh
Meski kau dan aku tak bertemu atau tak terlihat oleh
indra penglihatan
Karna, dalam setiap sujud selalu ada harapan itu
Dan di setiap langka ada kenangan itu
Ini bukanlah kata puitis yang sengaja kuutarakan
Untuk mencari simpati
Apalagi untuk mencari sensasi
Tapi, ini adalah kata hati sang pecinta untuk sang
yang di cinta
Ternate, 29 April 2018
Furkan A. Sangaji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar